Dec 14, 2023

Siapa Bilang Anda Harus Menderita Karena Kulit Kering?

Kulit Kering
Oleh
Physiogel Asia

Jujur saja. Kita semua pasti pernah becermin untuk sekadar mengecek kulit, dan ujung-ujungnya hanya melihat kulit yang kasar dan bersisik di sana-sini. Selama ini Anda mungkin mengira kulit kering itu terjadi karena kurangnya kelembapan pada kulit, padahal sebenarnya itu disebabkan oleh lapisan pelindung kulit yang rusak sehingga kekurangan lemak sehat yang diperlukan di lapisan atas kulit Anda. 1 Biasanya, lapisan paling atas kulit terdiri dari sel-sel kulit mati dan minyak alami, yang keduanya berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit agar tetap lembut dan halus. Itulah sebabnya kulit kering bisa terjadi karena kurangnya kelembapan di lapisan atas sel, yang mungkin terjadi bila minyak pelindung ini habis. 1

Perlu diperhatikan kalau kulit kering ini merupakan kondisi yang sangat umum dan bisa terjadi pada semua orang di usia berapa pun. Bisa juga muncul di bagian tubuh berbeda, termasuk tangan, wajah, kaki, dan bahkan perut Anda. Kulit kering ini ditandai dengan rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh kemerahan, kulit terkelupas, atau gatal. 1

Dengan menyadari betul kondisi kulit, Anda bisa membuat perubahan yang luar biasa di rumah misalnya cukup dengan menambahkan pelembap ke dalam rangkaian rutinitas perawatan kulit Anda, memastikan perlindungan dari sinar matahari sepanjang tahun, atau menemukan produk perawatan kulit yang paling tepat untuk kulit Anda. 2 Meski begitu, berikut daftar kemungkinan alasan mengapa Anda mengalami kulit kering.

 

Genetik
Bagi banyak orang, faktor genetik bisa menjadi penyebab utama kulit kering. Kekurangan dari segi genetik ini membuat pelembap alami kulit (NMF) sulit memproduksi minyak alami untuk melindungi lapisan luar kulit, sehingga lebih mudah terjadi penguapan dan kelembapan sulit terjaga. 3


Pemilihan Sabun
Berbeda dengan anggapan umum, banyak sabun konvensional yang sebenarnya bisa berdampak buruk pada kulit Anda karena sabun dibuat untuk mengangkat kotoran, sebum keringat, dan minyak. Selain itu, kebanyakan sabun tidak memiliki kandungan pelembap sehingga bisa mengganggu keseimbangan pH alami kulit dan mengurangi kelembapan alaminya, membuat kulit teriritasi dan kering. 4


Pengobatan Jerawat
Obat jerawat yang diresepkan atau dijual bebas, keduanya berisiko menyebabkan kulit kering sebagai efek sampingnya. Obat jerawat topikal seperti benzoyl peroxide dan salicylic acid, meski belum diketahui efeknya pada kondisi kering ekstrem, tetap mampu mengangkat minyak berlebih dari pori-pori kulit. 5 Sementara, Isotretinoin adalah obat oral turunan vitamin A yang digunakan untuk mengobati jerawat parah serta dapat menyebabkan kulit kering berlebih dan menjadi sensitif. 5

 

 

Terlalu Lama Mandi Air Panas
Banyak orang cenderung mandi air panas berlama-lama untuk membantu menyegarkan diri setelah bangun di pagi hari atau sekadar ingin merilekskan diri dan melepas stres setelah hari yang panjang dan melelahkan. Hal ini sebenarnya bisa berbahaya bagi kulit, terutama jika durasinya terlalu lama. Air panas bisa menghilangkan minyak alami kulit, membuatnya dehidrasi dan lebih cepat kering. Berbagai efek ini menimbulkan beragam masalah yang berkaitan dengan kondisi kulit kering seperti kulit mengelupas dan gatal-gatal. 6


Penuaan
Seiring bertambahnya usia, kulit jadi lebih rentan mengalami kekeringan. Kulit perlahan-lahan kehilangan elastisitas alaminya seiring menurunnya produksi kolagen. Bahkan kelenjar minyak lambat laun makin sulit memproduksi minyak alami yang penting untuk menjaga kelembapan kulit. Perubahan ini dapat menyebabkan kulit menjadi semakin tipis, rapuh, kurang elastis, dan bahkan kering. 7

 

Air Keras/Sadah
Air keras/sadah adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan air yang kaya akan mineral terlarut, sebagian besar kalsium dan magnesium. Mineral ini bereaksi dengan asam lemak dalam sabun & sampo sehingga menghasilkan bahan kimia yang semakin sulit dibersihkan serta meninggalkan residu pada kulit. Ini mengganggu lapisan pelindung alami kulit dan lama kelamaan menyumbat pori-pori sehingga membuatnya menjadi kering. Meskipun cukup sulit untuk membedakannya, orang dengan air sadah di rumah mungkin akan mendapati sabun dan samponya tidak terlalu berbusa dan tidak terasa “bersih” bahkan setelah dibilas. 8


Udara Kering
Percaya atau tidak, kelembapan relatif di rumah bisa sangat berpengaruh pada kondisi kulit Anda secara keseluruhan. Selama musim dingin, seiring bertambah dinginnya udara, kemampuannya dalam mempertahankan kelembapan juga akan berkurang. 9 Tingkat kelembapan yang rendah di udara akan menarik kelembapan dari lapisan paling atas kulit, dan membuat kulit jadi kering. Efeknya mungkin akan berbeda-beda mulai dari kulit kasar, mengelupas, atau bahkan pecah-pecah. Hal ini sekaligus menyebabkan hilangnya fungsi lapisan pelindung alami sehingga memungkinkan mikroba, alergen, dan bahan kimia berbahaya lainnya meresap ke dalam kulit. 10


Jika Anda menderita kulit kering karena salah satu alasan di atas, Physiogel Daily Moisture Therapy mungkin adalah solusi yang Anda butuhkan. Dengan lebih dari 165 tahun pengalaman ahli dalam perawatan kulit, Physiogel diformulasikan dengan Teknologi BioMimic TM yang secara alami meniru lapisan pelindung kulit Anda, membantu meningkatkan penyerapan kelembapan kulit untuk melindungi dari kondisi kering yang terus berulang. Produk ini juga ringan dengan krim emulsi yang terasa ringan, memberikan kelembapan hingga 72 jam. 11

 

RE-LGH-PYSG (ALL)-ART-PUC-0043-V0

1 Lawler, M. and Ross Radusky, M., 2022. 10 Surprising Causes of Dry Skin. [online] EverydayHealth.com. Tersedia di:
<https://www.everydayhealth.com/beauty-pictures/7-surprising-causes-of-dry-skin.aspx> [Diakses 27 Mei 2022].
2 Mayo Clinic. 2022. Dry skin - Symptoms and causes. [online] Tersedia di:
<https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-skin/symptoms-causes/syc-20353885#:~:text=It's%20a%20common%20conditi{2}on%20that,%2C%20harsh%20soaps%2C%20and%20overbathing.> [Diakses 27 Mei 2022].

3 McLean Dermatology & Skincare Center. 2022. The difference between dry, genetically dry, and dehydrated skin - McLean Dermatology & Skincare Center. [online] Tersedia di: <https://www.mcleanskin.com/difference-dry-genetically-dry-dehydrated-skin/> [Diakses 31 Mei 2022].
4 Brannon, H., 2022. Knowing What Soap Goes on Your Skin Is Important for Healthy Skin. [online] Verywell Health. Tersedia di:
<https://www.verywellhealth.com/what-soap-does-to-your-skin-1069544> [Diakses 27 Mei 2022].
5 Pellegrini, L., 2022. Common Medicines That Dry Out Your Skin. [online] Wellrx.com. Tersedia di:
<https://www.wellrx.com/news/common-medicines-that-dry-out-your-skin/{1}{2}> [Diakses 30 Mei 2022].

6 Gupta, A., 2022. Ditch long, hot showers during winter, or be ready for skin problems. [online] Healthshots. Tersedia di:
<https://www.healthshots.com/beauty/skin-care/heres-how-bathing-with-hot-water-can-affect-your-skin/> [Diakses 30 Mei 2022].
7 Lazare, J., 2021. Careful Attention to Aging Skin, [online] Todays Geriatric Medicine. Tersedia di:
<https://www.todaysgeriatricmedicine.com/archive/091712p18.shtml#:~:text=Aging%20makes%20skin%20more%20susceptible,it's
%20important%20to%20monitor%20carefully.> [Diakses 30 Mei 2022].

8 Hong, H., 2022. How Bad Is Hard Water for Your Skin? We Asked Derms. [online] Real Simple. Tersedia di:
<https://www.realsimple.com/beauty-fashion/skincare/hard-water-skin> [Diakses 30 Mei 2022]
9 Poslusny, C., 2022. Dry Air: What Is It and What Problems Does It Cause?. [online] Molekul.Science. Tersedia di:
<https://molekule.science/dry-air-what-is-it-and-what-problems-does-it-cause/> [Diakses 30 Mei 2022].
10Condairgroup.com. 2022. How dry air affects our skin. [online] Tersedia di:
<https://www.condairgroup.com/humidity-health-wellbeing/how-dry-air-affects-our-skin> [Diakses 31 Mei 2022].
11Studi kosmetik yang dilaksanakan secara acak di satu lokasi dengan sistem single-blind, paralel, dan produk disediakan untuk dicoba di rumah, untuk menyelidiki keamanan, efektivitas, dan akseptabilitas Krim W0154 pada subjek dengan kulit agak kering hingga sangat kering, serta mengalami tanda dan gejala kemerahan, iritasi, dan peradangan, Dr. Suzana Louth tahun 2012. [Data on file]